Fenomena meningkatnya buang air kecil ketika suhu rendah dikenal secara ilmiah sebagai cold-induced diuresis, atau cold diuresis. Diuresis bisa terjadi karena tubuh menghemat panas dengan mengalirkan darah dari ekstremitas ke seluruh tubuh.
Menurut penelitian yang dilakukan para ahli mekanisme fisiologis, tubuh akan melakukan penyempitkan pembuluh darah di lengan dan kaki (vasokonstriksi perifer), sehingga menghasilkan volume darah yang lebih besar. Secara keseluruhan, hal ini menyebabkan tekanan darah tinggi.
Karena hal itu, ginjal merespon dengan mengeluarkan kelebihan cairan. Hal ini dilakukan karena mengeluarkan cairan dari pembuluh darah dapat mengurangi tekanan darah. Kondisi ini akan lebih terasa jika seseorang terbiasa berolahraga di lingkungan yang lebih hangat dan kemudian beralih ke lingkungan yang dingin.
Mengutip dari laman Alpfitness, salah satu cara untuk mencegah terjadinya kondisi ini adalah dengan berlatih lebih sering di cuaca yang lebih dingin untuk menyesuaikan tubuh terlebih dahulu. Atau bisa juga dengan membatasi asupan cairan sebelum berolahraga.
Selain cuaca dingin, berenang juga dapat menyebabkan diuresis meskipun airnya tidak dingin. Saat berenang, mekanisme yang berbeda sering berperan yaitu tekanan hidrostatik. Saat berenang, air memberikan tekanan pada tubuh dari segala arah.
Tekanan ini, seperti halnya diuresis dingin, memeras cairan dari ekstremitas ke inti di mana ginjal merespons, sehingga mengeluarkan kelebihan cairan ke dalam kandung kemih.
Mengutip dari laman Healthline, diuresis juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau dengan minum obat yang meningkatkan produksi urine. Selain itu, gaya hidup pun juga dapat menyebabkan kondisi ini.
WINDA OKTAVIA